Wanita Penghuni Surga Dari Ethiopia
Telah diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam kitab shahihnya dengan sanadnya dari ‘Atha’ bin Abi Rabah ia berkata, Ibnu Abbas berkata kepadaku, “Inginkah engkau aku tunjukkan seorang wanita penghuni surga?” Aku pun menjawab, “Tentu saja.”
Ia berkata, ”Wanita berkulit hitam dengan nama Su’airah al-Asadiyyah atau yang dikenal dengan Ummu Zufar radhiyallahu’anha orangnya.Dia berasal dari ethiopia dan Ia adalah perumpamaan cahaya dan bukti nyata dalam kesabaran, keyakinan dan keridhaan terhadap apa yang telah ditakdirkan Allah, Rabb Pencipta Alam semesta ini.
Dia adalah wanita yang datang dan berbicara langsung dengan pemimpin orang-orang yang ditimpa musibah dan imam bagi orang-orang yang sabar, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam.
Ia telah datang menemui Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam lalu berkata:“Sesungguhnya aku berpenyakit ayan (epilepsi), yang bila kambuh maka tanpa disadari auratku terbuka. Do’akanlah supaya aku sembuh.”
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Jika engkau kuat bersabar, engkau akan memperoleh surga. Namun jika engkau ingin, aku akan berdoa kepada Allah agar Dia menyembuhkanmu.”
Maka ia berkata:”Aku akan bersabar.” Kemudian ia berkata:”Sesungguhnya aku (bila kambuh maka tanpa disadari auratku) terbuka, maka mintakanlah kepada Allah supaya auratku tidak terbuka.” Maka Beliau shallallahu ’alaihi wasallam pun mendo’akannya. (HR Al-Bukhari 5652)
Meski ditimpa penyakit, ia tidak putus asa akan rahmat Allah dan bersabar terhadap musibah yang menimpanya. Sebab ia mengetahui itu adalah sesuatu yang diwajibkan oleh Allah.Ia berusaha sekuat tenaga menjaga hak-hak Allah dalam dirinya. Tak lupa pula mempelajari ilmu agama-Nya.
Bahwasanya tak ada suatu musibah apapun yang diberikan kepada seorang mukmin yang sabar kecuali akan menjadi timbangan kebaikan baginya pada hari kiamat nanti.
Ia berkata, ”Wanita berkulit hitam dengan nama Su’airah al-Asadiyyah atau yang dikenal dengan Ummu Zufar radhiyallahu’anha orangnya.Dia berasal dari ethiopia dan Ia adalah perumpamaan cahaya dan bukti nyata dalam kesabaran, keyakinan dan keridhaan terhadap apa yang telah ditakdirkan Allah, Rabb Pencipta Alam semesta ini.
Dia adalah wanita yang datang dan berbicara langsung dengan pemimpin orang-orang yang ditimpa musibah dan imam bagi orang-orang yang sabar, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam.
Ia telah datang menemui Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam lalu berkata:“Sesungguhnya aku berpenyakit ayan (epilepsi), yang bila kambuh maka tanpa disadari auratku terbuka. Do’akanlah supaya aku sembuh.”
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Jika engkau kuat bersabar, engkau akan memperoleh surga. Namun jika engkau ingin, aku akan berdoa kepada Allah agar Dia menyembuhkanmu.”
Maka ia berkata:”Aku akan bersabar.” Kemudian ia berkata:”Sesungguhnya aku (bila kambuh maka tanpa disadari auratku) terbuka, maka mintakanlah kepada Allah supaya auratku tidak terbuka.” Maka Beliau shallallahu ’alaihi wasallam pun mendo’akannya. (HR Al-Bukhari 5652)
Meski ditimpa penyakit, ia tidak putus asa akan rahmat Allah dan bersabar terhadap musibah yang menimpanya. Sebab ia mengetahui itu adalah sesuatu yang diwajibkan oleh Allah.Ia berusaha sekuat tenaga menjaga hak-hak Allah dalam dirinya. Tak lupa pula mempelajari ilmu agama-Nya.
Bahwasanya tak ada suatu musibah apapun yang diberikan kepada seorang mukmin yang sabar kecuali akan menjadi timbangan kebaikan baginya pada hari kiamat nanti.
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“ Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang akan diberi pahala tanpa batas.” (QS Az-Zumar :10)
Berpegang dengan hijab yang syar’i adalah jalan satu-satunya untuk menuju kemuliaan dan kemenangan hakiki, karena ia adalah mahkota kehormatannya. Dalam permintaannya, Su’airah hanya meminta agar penyakit yang membuatnya kehilangan kesadarannya itu tidak menjadi sebab terbukanya auratnya, padahal dalam keadaan itu akal telah diangkat darinya! Akan tetapi, ia tetap berpegang dengan hijab dan rasa malunya.
Di dalam musibah atau cobaan yang diberikan Allah kepada manusia terkandang ada hikmah yang agung,dan dengan cara itulah Allah ingin membersihkan hambanya dari dosa. Dengan keyakinan itulah Su’airah lebih mengutamakan akhirat daripada dunia, kerana apa yang ada disisi Allah lebih baik dan kekal. Dan Ketika diberikan pilihan kepadanya antara surga dan kesembuhan, maka ia lebih memilih surga yang abadi. Akan tetapi di samping itu, ia meminta kepada Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam untuk mendoakan agar auratnya tidak terbuka bila penyakitnya kambuh, karena ia adalah wanita yang telah terdidik dalam madrasah ‘iffah (penjagaan diri) dan kesucian, hasil didikan Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam, dan menjaga hak Allah yang telah memerintahkan wanita muslimah untuk menjaga kehormatan dirinya dengan menutup aurat. Allah subhanahu wa ta’alla berfirman:
Berpegang dengan hijab yang syar’i adalah jalan satu-satunya untuk menuju kemuliaan dan kemenangan hakiki, karena ia adalah mahkota kehormatannya. Dalam permintaannya, Su’airah hanya meminta agar penyakit yang membuatnya kehilangan kesadarannya itu tidak menjadi sebab terbukanya auratnya, padahal dalam keadaan itu akal telah diangkat darinya! Akan tetapi, ia tetap berpegang dengan hijab dan rasa malunya.
Di dalam musibah atau cobaan yang diberikan Allah kepada manusia terkandang ada hikmah yang agung,dan dengan cara itulah Allah ingin membersihkan hambanya dari dosa. Dengan keyakinan itulah Su’airah lebih mengutamakan akhirat daripada dunia, kerana apa yang ada disisi Allah lebih baik dan kekal. Dan Ketika diberikan pilihan kepadanya antara surga dan kesembuhan, maka ia lebih memilih surga yang abadi. Akan tetapi di samping itu, ia meminta kepada Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam untuk mendoakan agar auratnya tidak terbuka bila penyakitnya kambuh, karena ia adalah wanita yang telah terdidik dalam madrasah ‘iffah (penjagaan diri) dan kesucian, hasil didikan Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam, dan menjaga hak Allah yang telah memerintahkan wanita muslimah untuk menjaga kehormatan dirinya dengan menutup aurat. Allah subhanahu wa ta’alla berfirman:
وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ
“Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya.” (Qs An-Nur: 31)
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتْ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَان
“Seorang wanita itu (seluruhnya) aurat. Apabila ia keluar (rumah) maka setan akan membuat mereka nampak indah di hadapan orang-orang yang memandanginya.” (HR Tirmidzi 1206, dishahihkan al-Albani dalam Shahihul Jami’ no 6690)
Tapi terkadang kaum hawa menganggap ini merupakan hal yang begitu ringan,dan lebih suka memamerkan apa yang ada pada tubuhnya. " Dan banyak sekali bertebaran kaum hawa yang tak canggung lagi berjalan didepan umum dengan pakaian serba minim dan tak memenuhi setandar sebagai seorang muslim padahal diKTP tertulis dengan jelas dia seorang Muslim. terkadang yang jadi tambah prihatin kaum adam yang menjadi imam ikut ikutan memamerkan atau mempertontonkan atau memfasilitasi wanita agar mau tampil fulgar dengan rayuan setanya,,"yang akhirnya sang wanita mau difoto tanpa hijab atau bahkan sampai bugil untuk memenuhi hasrat nafsu birahi saja dengan alasan cinta". Na'udzubillah"
Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam telah sebutkan perihal mereka ini dengan sabdanya:
Tapi terkadang kaum hawa menganggap ini merupakan hal yang begitu ringan,dan lebih suka memamerkan apa yang ada pada tubuhnya. " Dan banyak sekali bertebaran kaum hawa yang tak canggung lagi berjalan didepan umum dengan pakaian serba minim dan tak memenuhi setandar sebagai seorang muslim padahal diKTP tertulis dengan jelas dia seorang Muslim. terkadang yang jadi tambah prihatin kaum adam yang menjadi imam ikut ikutan memamerkan atau mempertontonkan atau memfasilitasi wanita agar mau tampil fulgar dengan rayuan setanya,,"yang akhirnya sang wanita mau difoto tanpa hijab atau bahkan sampai bugil untuk memenuhi hasrat nafsu birahi saja dengan alasan cinta". Na'udzubillah"
Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam telah sebutkan perihal mereka ini dengan sabdanya:
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ
كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
“ Ada dua golongan penduduk neraka yang aku belum pernah melihat mereka: satu kaum yang memiliki cemeti seperti ekor sapi dimana mereka memecut manusia dengannya, dan kaum wanita yang berpakaian akan tetapi telanjang, genit dan menggoda, (rambut) kepala mereka seperti punuk onta yang miring. Sungguh mereka tidak akan masuk surga bahkan tidak akan mendapati baunya, padahal bau surga bisa didapati dari jarak perjalanan sekian dan sekian (jauhnya).” (HR Muslim 5704)
Betapa mulianya Su’airah al-Asadiyyah demi takutnya akan kelihatan auratnya jika penyakitnya kumat dia ingin Rasullullah menyembuhkanya dengan do'anya,,"tapi kita yang sehat jasmani serta rohami tak punya rasa malu sedikitpun untuk mempertontonkan didepan umum demi mendapat sanjungan manusia semata. ALLAH menyamakan kita dengan binatang yang tak pernah berpakaian,dan punya rasa malu tapi suka memperlihatkan auratnya, ALLAH berfirman :
Betapa mulianya Su’airah al-Asadiyyah demi takutnya akan kelihatan auratnya jika penyakitnya kumat dia ingin Rasullullah menyembuhkanya dengan do'anya,,"tapi kita yang sehat jasmani serta rohami tak punya rasa malu sedikitpun untuk mempertontonkan didepan umum demi mendapat sanjungan manusia semata. ALLAH menyamakan kita dengan binatang yang tak pernah berpakaian,dan punya rasa malu tapi suka memperlihatkan auratnya, ALLAH berfirman :
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالإنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالأنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ (١٧٩)
“ Sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka jahannam kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah). Dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah). Dan mereka memiliki telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Qs Al A’raf :179)
Demikianlah sosok Su’airah al-Asadiyyah radhiyallahu’anha, wanita yang dipuji Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam akan kesabaran dan ‘iffah (penjagaan diri) nya.Semoga sosok Su'airah bisa memacu kita khususnya kaum hawa untuk berpenampilan secara islami agar menjadi Su'airah-Su'airah yang lain yang dipuji oleh Rasullulah diakhir Zaman ini agar jadi prestasi tersendiri bahwasanya kita bisa seperti Su'airah masa depan dan jadi penghuni surga bersama Su'ariah, insyaALLAH,,"
Artikel ini dibuat tidak bermaksud untuk menghakimi kaum hawa pada umumnya tapi sekedar untuk mengingatkan semata jika ingin mendapat Ridho Allah dan mendapat kebahagiaan di dunia dan di akhirat nanti kelak masuk surga maka tutup auratnya dan jangan bilang dengan alasan "TAPI". Karena ALLAH tidak menyediakan surga untuk hambanya dengan alasan "TAPI". apa itu alasan tapi,,"
1. Tapi aku belum bisa,,"mending hatinya dulu yang dijilbabi deh,,
2. Tapi kan aku kerja dimana tempat kerjaku yang mayoritas ga pake jilbab
3. Tapi kan aku lebih cantik jika ga pake jilbab
4. Tapi kan jilbab itu sekarang kuno
5. Tapi kan.,,,,tapikan,,,,"
Masih banyak alasan manusia untuk membuat dalil agar apa yang diwajibkan oleh ALLAH itu bisa dianggap benar atau bisa dimengerti oleh manusia bahkan mereka tak segan-segan berbicara,, "ALLAH pasti mengerti keadaan kita".
Katakanlah bahwasanya yang wajib tetap hukumnya wajib, ,kecuali jika yang diperintahkan itu bisa membahayakan pasti ALLAH tak akan menjadikan wajib.
WaAllahu 'alam
Demikianlah sosok Su’airah al-Asadiyyah radhiyallahu’anha, wanita yang dipuji Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam akan kesabaran dan ‘iffah (penjagaan diri) nya.Semoga sosok Su'airah bisa memacu kita khususnya kaum hawa untuk berpenampilan secara islami agar menjadi Su'airah-Su'airah yang lain yang dipuji oleh Rasullulah diakhir Zaman ini agar jadi prestasi tersendiri bahwasanya kita bisa seperti Su'airah masa depan dan jadi penghuni surga bersama Su'ariah, insyaALLAH,,"
Artikel ini dibuat tidak bermaksud untuk menghakimi kaum hawa pada umumnya tapi sekedar untuk mengingatkan semata jika ingin mendapat Ridho Allah dan mendapat kebahagiaan di dunia dan di akhirat nanti kelak masuk surga maka tutup auratnya dan jangan bilang dengan alasan "TAPI". Karena ALLAH tidak menyediakan surga untuk hambanya dengan alasan "TAPI". apa itu alasan tapi,,"
1. Tapi aku belum bisa,,"mending hatinya dulu yang dijilbabi deh,,
2. Tapi kan aku kerja dimana tempat kerjaku yang mayoritas ga pake jilbab
3. Tapi kan aku lebih cantik jika ga pake jilbab
4. Tapi kan jilbab itu sekarang kuno
5. Tapi kan.,,,,tapikan,,,,"
Masih banyak alasan manusia untuk membuat dalil agar apa yang diwajibkan oleh ALLAH itu bisa dianggap benar atau bisa dimengerti oleh manusia bahkan mereka tak segan-segan berbicara,, "ALLAH pasti mengerti keadaan kita".
Katakanlah bahwasanya yang wajib tetap hukumnya wajib, ,kecuali jika yang diperintahkan itu bisa membahayakan pasti ALLAH tak akan menjadikan wajib.
WaAllahu 'alam
No comments