TENTANG PERAYAAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW.



Allah SWT berfirman tentang Nabi Isa AS:

قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا أَنْزِلْ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِنَ السَّمَاءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِأَوَّلِنَا وَآخِرِنَا وَآيَةً مِنْكَ وَارْزُقْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

“Isa putra Maryam berdoa: “Ya Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah Pemberi rezeki Yang Paling Utama”. (QS. al-Maidah : 114).

Dalam ayat di atas, Allah SWT menegaskan bahwa turunnya hidangan (Al-Maa-idah) dari langit yang dimohonkan oleh Nabi Isa ‘Alaihissalam, layak dijadikan hari raya bagi para pengikut nabi Isa AS.
Maka,Sudah barang tentu, lahirnya Kanjeng Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, LEBIH UTAMA dari pada turunnya hidangan dari langit tersebut.
Apabila turunnya hidangan dari langit tersebut saja layak menjadi hari raya bagi pengikut Nabi Isa ‘alaihissalam, maka,tentu saja lahirnya Kanjeng Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam LEBIH LAYAK menjadi hari raya bagi umatnya yang dirayakan dalam setiap tahun (Setiap bulan Maulid) Pemahaman kontenkstual semacam ini, dalam ilmu ushul fiqih disebut dengan Qiyas Aulawy.

Wallahu A'lamu Bishshawàb

No comments

Powered by Blogger.