Ini Catatan bagi Warga NU Setelah Debat Capres Kedua
Komisi Pemilihan Umum menggelar
debat capres kedua yang berlangsung di di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/2)
malam. Debat yang dimoderatori Tommy Tjokro dan Annisa Dasuki tersebut bertema
soal energi, pangan, sumber daya alam, lingkungan hidup, infrastruktur.
Menurut Wakil sekretaris Jenderal
PBNU H Masduki Baidlowi, ada beberapa catatan dari debat kedua tersebut.
Catatan yang bisa menjadi pertimbangan bagi warga negara Indonesia, khususnya
Nahdliyin untuk memilih presiden dan wakilnya pada 17 April nanti.
Pertama, dari debat tersebut
mengemuka kinerja Presiden Joko Widodo diakui oleh lawan debatnya, Prabowo
Subianto.
“Kinerja bidang infrastruktur
misalnya sudah diakui secara terang-benderang oleh Prabowo. Sesuatu yang selama
ini dinihilkan dan dinafikan,” katanya kepada NU Online.
Kedua, makin kelihatan komitmen
siapa yang jelas-jelas membela rakyat kecil ketika masuk ke tema debat soal
pembagian sertifikat tanah.
“Ini jelas pula tentang komitmennya
pada prinsip-prinsip pemihakan pada keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat
kecil sesuai dengan kaidah ushul fiqh yang berbunyi: تصرف
الامام على الرعية منو ط بالمصلحة,” katanya lagi.
Di situ, lanjutnya, menjadi jelas,
siapa calon presiden yang hidupnya sederhana, jujur dan anak-anaknya juga hidup
dalam keadaan sederhana. Sebaliknya jelas pula siapa yang memiliki tanah
ratusan bahkan ribuan hektar.
Ketiga, meski tidak menjadi tema
debat kedua, menurut Masduki, bagi warga NU, harus melihat kalangan Muslim yang
berada di belakang masing-masing capres dan bersama siapa capres itu
bergandengan tangan, yaitu memilih langsung sebagai wakilnya.
“Secara ideologis kiranya sudah
jelas, kalangan yang selama ini memusuhi NU, tokoh dan kiai-kianya berada di
belakang siapa,” pungkasnya. (Abdullah Alawi)
No comments