BIMBINGAN MUQRI' AL-QUR'AN METODE YANBU'A





"YANBU'A" Kitab Panduan Praktis Metode Baca, Tulis dan Tahfidz Al-Qur'an
[00:16, 4/21/2019] 

PESANTREN TEMULUS - Ferdi: Ngawi, Pojok Kiri; Sekitar 200 peserta dari MWC NU dan guru Ngaji Al-Quran mengikuti Bimbingan Muqri Thoriqoh baca tulis dan menghafal Al-Quran yang digelar oleh Ponpes Temulus asuhan KH. Ahmad Ulinnuha Rozy, Minggu (21/4/19).

Diklat Muqri Al-Quran yang dilaksanakan beberapa hari setelah pesta pemilihan Capres dan Cawapres 2019 ini dilaksanakan di halaman Ponpes Temulus, Kedungharjo, Mantingan, Ngawi.

Dalam Diklat yang dilaksanakan mulai pukul 07.30 hingga 16.00 WIB para peserat Diklat dikenalkan dengan metode Yanbu'a, yaitu sebuah metode baca tulis dan menghafal Al-Quran yang diharapkan dapat menjadi obat atas keprihatinan masyarakat Islam dewasa ini.

"YANBU'A" yang berarti sumber mengambil kata dari Yanba'ul Qur'an yang berarti sumber Al-Qur'an nama yang sangat digemari dan disenangi oleh seorang guru besar Al-Qur'an Al-Muqri' KH. M Arwani Amin yang silsilah keturunannya sampai pada Pangeran Diponegoro.

"Untuk itulah kami dari Ponpes Temulus, menghadirkan langsung dari Romo KH. M Arwani Amin yakni Al-Hafidz KH. Muhammad Ulil Albab Arwani agar kita semua yang berada disini bisa belajar langsung dari sumbernya," tutur KH. Ahmad Ulinnuha Rozy, Minggu (21/4/19).

"Perlu diketahui bahwa Al-Hafidz KH. Muhammad Ulil Albab Arwani adalah putra ke 2 Romo KH. M Arwani Amin pengasuh Ponpes Yanbu'ul Qur'an dan kemudian menyusun kitab panduan praktis metode baca, tulis dan tahfidz Al-Qur'an dengan nama YANBU'A," jelas KH. Ahmad Ulinnuha Rozy.

"Diklat YANBU'A yang kita selenggarakan ini bertujuan untuk Tabarrukan kepada keilmuan beliau yang memang benar-benar ulama', hafidzul Qur'an, ahli dalam qiro'ah sab'ah, dan di kenal kesholihannya, agar nyambung sanad kepada ahli Qur'an, dan belajar mengajar Al-Qur'an dengan metode YANBU'A serta membumikan Al-Qur'an dengan bacaan yang benar dan baik, tandas KH. Ahmad Ulinnuha Rozy. (day)

[00:17, 4/21/2019] P. Ferdi: Ponpes Temulus Gelar Diklat Muqri Yanbu'a

Pondok Pesantren Temulus, Desa Kedungharjo, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, asuhan KH. Ahmad Ulinnuha Rozy menggelar acara Diklat Muqri' Yanbu'a bagi para pengajar dan Guru Ngaji Al-Quran se-Kabupaten Ngawi, Minggu (21/4/19).

Dalam Diklat Muqri Yanbu'a yang dilaksanakan pada hari Ahad, 15 Sya'ban 1440 H atau Munggu, 21 April 2019 M, para peserta akan diberi pelatihan sehari penuh untuk memahami dan menerapkan metode baca Al-Quran yang disampaikan oleh Al-Hafidz KH. Muhammad Ulil Albab Arwani pengasuh Pondok Yanba'ul Qur'an, Kudus.

Pengasuh Pondok Pesantren Temulus K.H. Ahmad Ulinnuha Rozy dalam ulasannya saat membuka Diklat Yanbu'a di halaman Pondok Pesantren Temulus mengatakan, tidak ada bacaan atau kitab yang paling baik kecuali Al-Quran, membaca Al-Quran jelas memiliki faedah dan keistimewaan tersendiri. Setiap hurufnya, akan diganjar dengan sepuluh kebajikan.

"Setiap orang yang membaca Al-Quran, maka kepadanya telah dinilai sebagai ibadah. Di masyarakat kita rupanya ada yang membaca dengan perlahan-lahan maupun dengan cara cepat dan di kalangan ulama ahli qiraat Al-Quran, cara membaca Al-Quran memiliki tiga metode yang biasa diamalkan oleh pembaca Al-Quran," ungkap KH. Ulinnuha Rozy, Minggu (21/4/19).

Menurut K.H. Ahmad Ulinnuha Rozy, Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki dalam Qowaidul Asasiyyah fi Ulumil Qur’an menyebutkan bahwa dalam membaca Al-Quran itu ada tiga cara yaitu metode Tahqiq, Hadr dan Tadwir.

"Hal yang terpenting dari ketiga metode itu, adalah pentingnya memahami tajwid dan pemberhentian baca Al-Quran (waqaf). Tentu di sekitar kita, baik saat tadarusan, atau khataman Al-Quran, ada yang membaca Al-Quran dengan cepat, atau pelan-pelan. Sebaiknya bacaan ini disesuaikan dengan kebutuhan dan target yang ingin dicapai. Semisal pada even khataman, tentu para hafizh Al-Quran memiliki cara membaca sendiri untuk mengkhatamkan lebih cepat. Wallahu A'lam," ujar K.H. Ahmad Ulinnuha Rozy.

Sementara itu, di lokasi yang sama, Al-Hafidz KH. Muhammad Ulil Albab Arwani pengasuh Pondok Yanba'ul Qur'an, Kudus selaku pemberi matri menjelaskan, Al-Quran adalah satu-satunya kitab bahkan sesuatu yang paling afdol, sesuatu yang paling Haq.

"Al-Quran adalah sesuatu yang paling utama dibandingkan dengan segala sesuatu kecuali Allah SWT. Sesungguhnya orang-orang sebelum kamu menganggap Al-Quran adalah surat cinta dari Allah," tandas Al-Hafidz KH. Muhammad Ulil Albab Arwani, Minggu (21/4/19).

Bimbingan Muqri Thoriqoh Baca Tulis dan Menghafal Al-Quran Yanbu'a diikuti oleh setidaknya 200 peserta baik dari MWC NU dan guru Ngaji Al-Quran se-Kabupaten Ngawi. (day)

No comments

Powered by Blogger.